Quo Vadis, Shofi?
Kemana engkau akan pergi, Shofi?
Aku bertanya kepadamu (pada aku lima tahun, sepuluh tahun, bahkan mungkin lima puluh tahun yang akan datang). Padaku yang jelas telah hidup dan (pada usia 24 tahun belum bener-benar) berjuang.
Meskipun jauh disini, aku memohon pada Tuan agar tidak perlu diberikan umur panjang. Sebab merasa hidup sia-sia juga tak memberi kemaslahatan bagi diri. Apalagi umat manusia dan bumi Tuan yang lebih aku muliakan dibanding diriku.
Apakah salah?
Sebab orang bilang umat manusia lebih mulia dari makhluk manapun dengan akal yang dibanggakan sebab bisa membeda hitam dan putih? Tapi bagiku, ketika kulihat wajah dan kedua mataku dihadapan cermin kusam kamar mandi, tak sedikitpun aku merasa mulia sebagai manusia.
Keep blogging ☺️
BalasHapus